Rabu, 18 Januari 2012

Suspensi


SUSPENSI


Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi.
Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, agar getaran atau goncangan yang teradi tidak diteruskan ke body.

Macam Suspensi:

1. Suspensi Independen
Suspensi jenis ini dilihat dari konstruksinya ada dua macam yaitu :

a. Suspensi independen pegas coil (coil spring)
Konstruksi pegas coil dibuat dari batang baja khusus berbentuk spiral roda dipasang pada steering knuckle melalui dua lengan (upper arm dan lower arm) shock absorber dan pegas koil dipasang di antara kedua arm. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing dan ujung lainnya pada streering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame dan bagian bawahnya ke lower arm.



Kerjanya :
bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan, maka pegas koil menerima gaya dari lower arm dan upper arm mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan, sesuai dari kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan ).

b. Suspensi independen pegas torsi (Torsion barspring)
Konstruksi pegas torsi dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran. Ujung pegas tonsi dipasangkan pada upper arm sedangkan ujung yang lainnya dipasang pada frame / kerangka, knuckle steering didukung oleh lower arm dan upper arm ujung lower arm dipasangkan pada kerangka dengan menggunakan bushing.
Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan, akan diteruskan ke lower arm dan upper arm melalui knuckle streering. Gaya yang diterima upper arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi.

2. Suspensi Rigid Suspensi Rigid
Suspensi Rigid biasanya menggunakan pegas daun yang dibuat dari bila bajah lengkung dan mempunyai elastisitas cukup tinggi suspensi jenis ini bayak digunakan pada roda belakangnya. Salah satu ujung pegas dipasangkan pada frame/kerangka dengan menggunakan bushing, sedangkan ujung lainnya dipasang pada kerangka menggunakan Hangger Spring (ayunan pegas ).

Gambar 4 konstruksi suspensi pegas daun
Kerjanya : Bila roda-roda menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke pegas daun dengan melalui poros roda dengan perubahan lengkungan pegas daun menerima gaya hingga pegas dapat meredam kejutan.

b. Prosedur pemeriksaan komponen sistem suspensi independen

Gb. 5. Komponen Suspensi Pegas Coil Fungsi dan prosedur pemeriksaan komponen
1. Upper arm dan lower arm 
Komponen ini berfungsi untuk menyangga pegas coil, pemasangan steering knuckle dan memelihara letak geometris body dan roda-roda.
Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas lower arm dan upper arm, dengan cara disemprot menggunakan penefrant warna untuk menyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau retak.

2. Steering knuckle
Komponen berfungsi untuk pemasangan roda-roda depan / sumbu roda, sehingga memungkinkan kendaraan membelok kekanan dan kekiri.
Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas dan bersih streering knuckle disemprotkan menggunakan penetrant warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau retak.

3. Ball Joint 
Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan membentuk, pemasangannya antara lower arm dengan steering knuck dan upper arm dengan steering knuekle.

a) Pemeriksaan kekendoran ball joint bawah terhadap lower arm.
• Dongkrak bagian depan kendaraan dan di topang dengan penyangga.
• Pastikan bahwa roda depan telah lurus posisinya dan tekan pedal rem.
• Gerakkan lengan suspensi bawah ke atas dan kebawah dan pastikan tidak adanya gerak bebas ball joint (berlebihan) = 0”.



b) Pemeriksaan kekendoran ball joint atas:
Gerakkan roda ke atas dan ke bawah dan pastikan tidak adanya gerak bebas yang berlebihan limid gerak bebas 2,3 mm.






4. Pegas Koil (Coil Spring)
Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan yang diakibatkan dari permukaan jalan tidak rata, penempatannya diantara lower arm dan upperr arm. Pemeriksaan pegas koil dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak atau aus, ukur tinggi bebas pegas batas limit = 273 mm.




5. Shock absorber
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi oksilasi yang berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata.
Pemeriksaan shock absorber dalam keadaan terlepas dan bersih dengan cara ditekan, di tarik dengan tahanan yang tetap pastikan tidak terjadi kebocoran minyak dan gas. Pada shock absorber, juga dapat bekerja baik.

 6. Strut bar
Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun dorongan akibat terjadinya pengeriman, strut bar berupa batangan baja yang dipasang pada lower arm dan frame kendaraan.
Pemeriksaan strut bar dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak.
Pemeriksaan kebengkokan :
• Letakkan strut bar pada v blok.
• Ukur run out bagian tengah strut bar menggunakan dial indikator magnetic.


7. Stabilizer bar
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat membelok. Stabilizer ini di pasangkan pada lower arm kiri dan kanan, bagian tengahnya diikatkan pada eross member / body, sehingga beban yang diterima komponen ini saat kendaraan membelok adalah beban puntiran.
Pemeriksaan stabilizer bar dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan komponen ini tidak ada bagian yang retak, aus atau patah.

c. Prosedur pemeriksaan komponen sistem suspensi rigid



Gambar . Komponen sistem suspensi Rigid Fungsi dan prosedur pemeriksaan komponen

1. Pegas daun 
Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan permukaan jalan, pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila dibanding dengan pegas koil maupun pegas torsi oleh karena itu pagar daun banyak digunakan pada sistem suspensi pada belakang kendaraan. Pemeriksaan pegas daun dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada ujung – ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.


2. Baut “U” 
Komponen ini berfungsi untuk mengikat tumpukan/ susunan pegas daun dengan poros roda belakang dengan kuat agar tidak terjadi pergeseran bila roda menerima kejutaan dari permukaan jalan.
Pemeriksaan baut “U” dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang aus, bengkok maupun kerusakan pada ulirnya.



3. Gantungan Pegas
Komponen ini berfungsi untuk memungkinkan pegas memanjang dan memendek bila roda menerima kejutan dari jalan. Pemasangannya diantara pegas dan fram (kerangka) kendaraan.
Pemeriksaan gantungan pegas daun dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang aus.

4. Bhusing karet 
Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara gantungan pegas daun dengan gantungan pegas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan.
Pemeriksaan bushing karet dalam keadaan terlepas pastikan tidak pecah atau berubah konstruksinya.












5. Bumper karet
Komponen ini berfungsi untuk membatasi ayunan pegas yang berlebihan dan tidak terjadi tumbukan antara poros roda dengan kerangka kendaraan.
Pemeriksaan bumper pastikan bagian ini tidak pecah ataupun berubah bentuk.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar